Hakikat sebuah pekerjaan adalah dikerjakan. Pekerjaan yang tidak dikerjakan dapat berarti pekerjaan itu tidak tahu bagaimana cara mengerjakannya. Sebagai bawahan, wajar mendapat arahan tentang tata laksana pekerjaan.
Persoalan yang ada adalah ketiadaan figur atasan yang bisa mengarahkan pekerjaan. Ketiadaan figur disebabkan oleh 3 hal:
Pertama, memang tidak ada atasan (kursi kosong)
Kedua, atasan yang dapat jabatan tapi tidak tahu apa yang harus dikerjakan
Ketiga, atasan yang fokus satu pekerjaan (biasanya proyek) lalu lupa pekerjaan lainnya.
Bawahan perlu diajar dan diarahkan. Bawahan juga ingin menyerap ilmu atasan. Bawahan yang hormat kepada atasan dapat berarti bawahan tersebut (masih) mau diajar. Kalau bawahan sudah tidak respect dengan atasan, sudahlah.